Jumat, 06 Maret 2015

Bisnis Kuliner Cup Cake



BAB I
Abstrak


Isi dalam karya ilmiah yang saya susun ini adalah tentang usaha lingkungan bisnis yang bisa
dikembangkan dan sangat menguntungkan bagi para pengusaha pemula.
Karya ilmiah tentang lingkungan bisnis yang penulis susun ini berisi tentang usaha di bidang

kuliner lebih khususnya tentang usaha cupcakes yang belakangan ini sedang buming
dikalangan para pengusaha makanan.
Karena usaha makanan yang mampu menghadapi situasi krisis adalah usaha cupcakes.
Perkembangan jaman serta daya kreativitas manusia yang semakin bertambah, dapat
menciptakan peluang usaha yang menguntungkan. Cupcakes dalam definisi kasar yaitu cake
yang di cetak dalam cup. Jadi jika seseorang telah mampu membuat cake, maka dapat
dipastikan tidak akan mengalami kesulitan dalam membuat cupcake yang bervariasi dan
cocok dijadikan camilan.
Hal yang membuat bisnis kue semakin diminati, selain banyaknya konsumen, usaha membuat
cupcakes dan cookies juga bisa dijadikan usaha sampingan yang dapat dikerjakan dirumah, di
luar kegiatan utama.
Di Amerika, cupcake saat ini tidak lagi dipandang sebagai sekadar tren. Di New York City,
ketika pasar tenaga kerja menyusut pada bulan Juni, tingkat pengangguran meningkat secara
keseluruhan. Penyebabnya, sebagian dipicu pertumbuhan industri bar dan restoran. Dan apa
yang menyebabkan pertumbuhan tersebut? Tak lain karena cupcake tadi. Satu segmen dalam
industri yang tampaknya bertambah adalah kafe cupcake. Ini bisa saja merupakan tren, bisa
juga tidak
Walaupun di Indonesia bisnis cupcakes ini terkesan hanya masyarakat menengah ke atas saja
yang mengenalinya. Tapi apa salahnya jika bisnis yang satu ini terus dikembangkan, agar
dapat menembus pasar yang merata.
Apalagi dalam memulai bisnis ini tidak diperlukan terlalu banyak modal (modal besar).
Bisnis ini juga tidak membutuhkan banyak waktu karena hanya dimulai dari membuat
cupcakes, menghianya, lalu memasarkannya.

BAB II
ISI

BISNIS KULINER CUPCAKES
Bisnis Cupcakes Homemade memang tak ada habisnya. Setiap saat muncul jenis-jenis roti
dan kue baru, atau setidaknya muncul gerai-gerai usaha roti dan kue baru. Hanya saja,
sama seperti bisnis yang lain, perlu kepandaian mengelola usaha roti dan kue agar usaha
bisa berhasil.
Mengelola suatu bisnis memang butuh kepandaian dan kesabaran. Tapi, bagi pengusaha
Homemade Cake pemula, kepandaian mengelola bisnis hanya bisa diperoleh dari buku atau
cerita orang lain saja.Bagi pengusaha Homemade Cake baru yang ingin merintis bisnis roti
dan kue, berikut ini kami tampilkan beberapa tips agar sukses di bisnis roti dan Steam Cake. 
1. Percaya diri : Mengapa rasa pede merupakan hal yang penting? karena tanpa rasa
percaya diri yang cukup, mungkin seorang yang sangat berbakat dan mampu
menghasilkan berbagai kue yang berkualitas, lezat dan pasti digemari banyak
konsumen, akan selalu merasa bahwa produk buatannya kalah baik dengan berbagai
produk Cakes Homemade yang ada di pasaran. Padahal kenyataannya, banyak sekali
produk Cake Homemade yang bisa dikatakan biasa-biasa saja, bahkan di bawah
standar baik kualitas (rasa, penampilan dan kemasan), mampu tampil di rak-rak
berbagai toko kue dan mall, bahkan memiliki pelanggan tetap di berbagai komunitas.
Untuk mengatasi hal ini, ada baiknya seseorang memiliki atau menciptakan resep
yang kreatif, beda dari yang lain, sehingga tidak perlu merasa minder dengan pesaing,
karena Cakes Homemade kita memiliki keunikan tersendiri, tips lain yang sangat
mudah dilakukan adalah banyak-banyak melakukan survey ke berbagai tempat dan
toko Cake Homemade dengan berbagai level, niscaya rasa percaya diri akan timbul
dengan sendirinya.
2. Konsistensi akan kualitas :Hal ini merupakan penentu keberlangsungan sebuah
usaha, seperti yang kita ketahui, ada slogan bahwa ‘rasa tidak pernah bohong’, hal ini
memang ada benarnya, bahwa indera perasa manusia (lidah) sangatlah sensitif dan
peka, yang bisa mengenali berjuta rasa yang ada di dunia ini, dan juga ia dapat
mengetahui adanya perubahan rasa dari sebuah merek kue yang sebelumnya pernah
dikonsumsi. Maka dari itu, konsistensi akan kualitas khususnya rasa, perlu
dipertahankan, apalagi jika produk memiliki ciri khas. . Penampilan menarik tanpa
didukung rasa yang nikmat tentu akan mengurangi nilai jual suatu makanan. Untuk itu
lakukanlah percobaan-percobaan kecil untuk mencari “komposisi” yang pas sebagai
ciri khas produk Anda. Selain akan mendapatkan masukan yang sangat bernilai
berkaitan dengan rasa, Anda pun akan mendapatkan promosi gratis apabila mereka
puas dan menceritakan produk Anda pada orang lain.
3. Fokus pada hal detail :Banyak detail yang perlu diperhatikan dalam sebuah usaha
bakery dan Steam Cake, dalam hal ini, detail yang hendak kami tekankan adalah halhal kecil seperti kebersihan, noda pada kemasan, penampilan produk akhir, dll. Untuk
menghindari ada benda-benda yang tidak diinginkan pada produk seperti rambut,
potongan plastik, ataupun stepler, tingkatkan kecermatan pada setiap proses, beri
pemahaman pada staff/karyawan mengenai kebersihan secara berkala, berilah contohyang baik pada setiap kesempatan, gunakan peralatan penunjang kebersihan seperti
penutup kepala, sarung tangan, buat bak cuci piring/tangan tidak terlalu jauh dari
ruang produksi, inspeksi setiap produk yang baru jadi, dan seterusnya.
4. Tepat waktu :Ketepatan waktu tentunya menjadi tuntutan bagi setiap konsumen,
terlebih lagi bila pesanan merupakan kebutuhan untuk sebuah event ataupun seasonal
gift, cara mensiasatinya adalah dengan memiliki penjadwalan yang teratur, baik
secara konvensional dengan memo dan catatan, maupun dengan dukungan teknologi
seperti pda, fungsi alarm untuk reminder akan sangat berguna bagi berbagai aktivitas
yang mendukung pemenuhan order secara ontime.
5. Growth & development :Kemudian, growth & development (pertumbuhan dan
perkembangan), karena pada hakikatnya segala yang ada di dunia ini diharapkan
untuk bertumbuh dan berkembang, maka sebuah bisnispun akan baik bila berfokus
pada pertumbuhan, yaitu omzet, tingkat penjualan, efisiensi biaya, dll yang dapat
diukur. Dan perkembangan, yaitu peningkatan wawasan dari pelakunya, keahlian,
ketelitian, dan sense of quality yang tidak terukur namun dapat terasakan
eksistensinya pada diri setiap pelakunya.
6.Expired : Cupcake, cookies, maupun makanan lainnya tentu memiliki kadaluarsa.

Penting bagi anda yang akan menjual produk Anda ke pasar, mencantumkan tanggal
kadaluarsa. Selain untuk alasan kesehatan konsumen, hal ini sebagai wujud niat baik
Anda sebagai pengusaha yang perduli dan melindungi konsumen dan kepercayaan
konsumen terhadap produk Anda pun akan meningkat.
7.Variasi Produk :Konsumen akan senang apabila mereka dapat memilih makanan
yang akan mereka beli, karena itu sudahkewajiban Anda untuk menyediakan beragam
jenis makanan. Nah, masalahnya jenis apa saja yang harus disediakan? Ada dua cara
yang mudah untuk mengetahuinya. Pertama adalah melihat tren makanan yang saat
ini sedang marak di pasar dan Anda tinggal mengikutinya. Cara kedua yaitu bertanya
langsung ke konsumen. Lakukan survey kecil-kecilan pada teman-teman atau calon
konsumen Anda untuk mengetahui makanan jenis apa yang mereka inginkan dan
Anda tinggal mengikuti jenis makanan yang paling banyak disebutkan dalam survey
tersebut. Mudah bukan?
8.Penampilan :Produk dan kemasannya. Konsumen seringkali menilai berkualitas
atau tidaknya suatu makanan dari penampilannya. Nah, apabila Anda ingin berbisnis
cookies dan cupcake, penampilan produk Anda harus menarik sehingga konsumen
pun yakin dengan kualitasnya.                                     
Di Indonesia, bisnis cupcake juga bisa ditemukan di mana-mana. Hampir semua bakery pasti
memiliki varian cupcake, dari bakery kelas perumahan sampai kelas hotel. Banyak juga
perempuan karier yang nyambi menerima pesanan cupcake lewat blog. Tak sedikit yang
akhirnya memilih pensiun dini dan berkonsentrasi pada bisnis online-nya ini. Bagi para
entrepreneur, membuka toko cupcake juga tidak terlalu sulit. Investasi awalnya jauh lebih
ringan daripada jika kita membuka kafe atau restoran. Hanya saja, yang perlu diwaspadai,
karena cupcake bersifat tren dan menciptakan banyak kompetitor, pasar bisa saja menjadi
jenuh. Sebelum hal ini terjadi, para pemilik usaha harus bersiap dengan strategi lain untuk
memperpanjang usia bisnisnya.

BAB III
REFERENSI


http://resepmakananindonesia.idcc.info
http://kompas.com
http://adinfoserpong.blogspot.com
http://mylittlememento.files.wordpress.com
http://uwlib5.uwyo.edu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar